Asesmen Diagnostik Non Kognitif

Assesmen merupakan langkah penting yang harus dilakukan oleh seorang guru dalam rangka untuk mengetahui tingkat pemahaman, penngetahuan, maupun keterampilan siswa pada suatu pelajaran yang sudah dipelajarinya. Asesmen ini juga dapat membantu guru untuk mengetahu sejauh mana letak pemahaman siswa dalam menguasai meteri – materi yang sudah diberikan oleh guru. Dari hasil asesmen ini guru dapat mengevaluasi tetang proses pembelajaran yan sudah dijalankan. Asesmen diagnostik digunakan untuk mengidentifikasi tingkat kesulitan yan dialami oleh siswa selama mengikuti proses pembelajaran di kelas. Dengan begitu, asesmen diagnostik akan sangat membantu guru dalam mengembangkan rancangan kegiatan pembelajaran yang efektif dan efisien.

Secara umum, asesmen diagnostik dibagi menjadi 2 (dua) yaitu asesmen diagnostik kognitif dan asesmen diagnostik non kognitif. Dalam pelaksanaannya kedua jenis asesmen ini memiliki karakter dan tujuan yang berbeda. Pada bagian ini kita akan mempejalari apa sih sebenarnya asesmen diagnostik non kognitif itu?

Asesmen diagnostik non kognitif merupakan asesmen yang dilakukan oleh guru untuk mengetahui kondisi psikologi, emosi, sosial siswa, gaya belajar, serta tipe kecerdaasan majemuk yang dimiliki oleh siswa. Dengan begitu asesmen ini digunakan untuk lebih mengenal kondisi personal dari siswa.

Tujuan utama dari pelaksanaan asesmen diagnostik non kognitif diantaranya :

a.

Memahami tingkat kesejahteraan emosi, psikologi, dan sosial siswa

b.

Mengetahui latar belakang tipe kecerdasan majemuk siswa

c.

Mengidentifikasi karakter dan gaya belajar siswa

d.

Mengidentifikasi tingkat kemampuan siswa dalam memahami suatu materi pelajaran

 

Penentu keberhasilan pelaksanaan asesmen diagnostik non kognitif ini sebenarnya terletak pada tingkat kejujuran setiap siswa. Oleh sebab itu, dalam pelaksanaan asesmen ini penting bagi seorang guru untuk mempu menekankan betapa pentingnya kejujuran dan keterbukaan siswa selama menjawab setiap pernyataan dan pertanyaan yang diberikan, karena pelaksanaan asesmen ini bukan hanya berorientasi pada hasil saja tapi lebih pada pemahaman serta penyelesaian terhadap masalah yang dihadapi oleh siswa itu sendiri.

Ada banyak teknik yang bisa digunakan dalam pelaksanaan asesmen diagnostik non kognitif ini. Bisa dengan memberikan pernyataan terbuka, bisa dilaksanakan secara langsung, ataupun bisa juga memanfaatkan kemajuan IT untuk mempermudah pelaksanaannya. Salah satunya dengan memanfaatkan google form dan microsoft excel sebagai pengolah datanya. Sehingga hasil yang didapat lebih cepat terproses dan lebih meringankan tugas dari seorang guru.

TEKNIK PELAKSANAAN ASESMEN DIAGNOSTIK NON KOGNITIF DENGAN MEMANFAATKAN G-FORM


1.

Siapkan file aplikasi pengolah hasil asesmennya berupa file excel. File bisa diunduh disini.

2.

Siapkan form pernyataan yang juga sudah kami siapkan di g-form. Silahkan copas saja ke drive anda terlebih dahulu sebelum diganti datanya dan sebelum dishare ke siswa anda

3.

Apabila siswa sudah mengisi form via g-form, silahkan download hasilnya da simpan di laptop/pc anda

4.

Pada aplikasi pengolah hasil asesmen, pastikan isi data Instansi sesuai dengan sekolah tempat anda bekerja dengan cara klik tombol INSTANSI dan apabila sudah diisi jagan lupa untuk simpan dengan tekan CTRL+S


5.

Copykan hasil pengisian g-form yang sudah anda download ke aplikasi dengan cara klik tombol G-FORM sesuai dengan kolom yang diperlukan.


6.

Untuk mengetahu hasilnya bisa klik tombol LAP KELAS untuk mengetahui laporan per kelas dan LAP INDIVIDU untuk mengetahui kondisi per individu

7.

Jangan lupa untuk tekan CTRL+S untuk menyimpan file yang sudah anda masukkan.

 

Share:

0 Comments:

Post a Comment

Pengunjung

Hari Pahlawan

Kami ada di

Support

3/random/post-list