Pelaksanaan sholat dhuha ini tidak hanya dilakukan untuk memenuhi kewajiban ibadah, namun juga sebagai sarana membentuk pribadi yang disiplin, bertanggung jawab, dan dekat dengan Tuhan. Dengan dukungan penuh dari seluruh Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK), serta orang tua siswa, program ini telah menjadi bagian tak terpisahkan dari budaya sekolah.
Dalam pelaksanaannya, sholat dhuha dilakukan secara rutin setiap pagi sebelum memulai kegiatan belajar-mengajar. Siswa diarahkan untuk berkumpul di ruang sholat yang telah disediakan sekolah, dan dibimbing oleh para guru Pendidikan Agama Islam, yaitu Bapak Abdul Kafi Munajat, Bapak Shohibul Hasan, Ibu Sri Winarni, dan Ibu Fitrotul Insiyah. Para guru ini memberikan pengarahan tentang pentingnya sholat dhuha sebagai bentuk ibadah sunnah yang sangat dianjurkan dalam Islam, serta manfaatnya bagi kehidupan siswa baik di dunia maupun di akhirat.
Selain itu, peran orang tua dalam mendukung program ini juga sangat penting. Dengan adanya komunikasi yang baik antara pihak sekolah dan orang tua, para siswa semakin termotivasi untuk menjalankan sholat dhuha, tidak hanya di sekolah, namun juga di rumah. Dukungan moral dari orang tua menjadi penguat agar program ini dapat berlangsung secara berkesinambungan.
Bapak Muhammad Saiful Bahri berharap melalui program pembiasaan sholat dhuha ini, siswa SMAN 1 Kencong tidak hanya unggul dalam bidang akademik, tetapi juga memiliki karakter yang kuat dan berakhlak mulia. Secara tersirat beliau ingin membentuk generasi yang tidak hanya cerdas secara intelektual, tetapi juga memiliki kecerdasan spiritual yang kuat. Dengan sholat dhuha, siswa diajarkan untuk memulai hari dengan doa dan ikhtiar, memohon petunjuk serta keberkahan dari Allah SWT.Program sholat dhuha di SMAN 1 Kencong diharapkan dapat menjadi contoh bagi sekolah-sekolah lain dalam mengintegrasikan nilai-nilai agama ke dalam pendidikan formal. Dengan pembiasaan ini, diharapkan siswa dapat tumbuh menjadi pribadi yang beriman, bertakwa, dan berkarakter unggul dalam menghadapi tantangan masa depan.
Program ini adalah bukti nyata bahwa sinergi antara sekolah, guru, dan orang tua dapat menciptakan lingkungan pendidikan yang religius dan berakhlak mulia.