Dalam kegiatan ini, SMAN 1 Kencong berperan aktif dalam diskusi dan koordinasi dengan sekolah-sekolah lain serta berbagai komunitas yang peduli terhadap isu perlindungan anak. Acara ini bertujuan untuk mempererat kolaborasi antara pemerintah, sekolah, dan masyarakat dalam menangani kasus perundungan yang semakin marak di lingkungan sekolah.
Bertindak sebagai narasumber dalam acara ini adalah perwakilan dari beberapa lembaga penting, antara lain Komisi D DPRD Kabupaten Jember yang membawahi bidang pendidikan dan kesejahteraan masyarakat, Polres Jember melalui Kanit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA), Dinas Pendidikan Kabupaten Jember, serta Psikolog Klinis. Para narasumber memberikan wawasan mengenai pentingnya penanganan perundungan secara komprehensif dan upaya pencegahan yang harus melibatkan seluruh elemen masyarakat.Dalam diskusi ini, Kanit PPA Polres Jember menjelaskan mekanisme penanganan kasus perundungan yang melibatkan pihak kepolisian serta langkah-langkah hukum yang dapat ditempuh oleh korban.
Dinas Pendidikan Kabupaten Jember menyoroti pentingnya pembinaan karakter di sekolah sebagai salah satu upaya strategis dalam mencegah terjadinya perundungan. Mereka juga menekankan bahwa sekolah harus menciptakan lingkungan yang aman dan nyaman bagi semua siswa.
Psikolog Klinis yang hadir dalam acara tersebut memberikan pandangan terkait dampak psikologis yang dihadapi oleh korban perundungan. Ia menjelaskan bagaimana pentingnya pendampingan psikologis bagi korban untuk memulihkan kepercayaan diri dan kesejahteraan mental mereka.Keikutsertaan SMAN 1 Kencong dalam acara ini menunjukkan komitmen sekolah untuk aktif berperan dalam menciptakan lingkungan belajar yang aman dan bebas dari perundungan. Kepala sekolah SMAN 1 Kencong mengungkapkan harapannya bahwa kegiatan ini dapat menjadi pemicu bagi sekolah-sekolah lain untuk meningkatkan kesadaran dan tindakan nyata dalam melawan perundungan.
“Mari kita bersatu dan saling berkoordinasi untuk menjaga lingkungan dan instansi kita supaya terbebas dari perundungan demi terwujudnya Jember sebagai Kabupaten Layak Anak,” ujar Plt Kepala DPPPAKB Kab. Jember dalam mengawali sambutannya.
Kegiatan ini diakhiri dengan menjalin komitmen bersama antara sekolah, pemerintah, dan komunitas anak untuk terus mendukung dan melaksanakan program pencegahan perundungan secara berkelanjutan. Dengan partisipasi dari berbagai pihak, diharapkan kasus perundungan di Kabupaten Jember dapat ditekan, dan anak-anak dapat tumbuh di lingkungan yang lebih sehat dan mendukung.