Mewujudkan Lingkungan Belajar yang Aman dan Nyaman

Sekolah merupakan tempat di mana anak-anak menghabiskan sebagian besar waktu mereka untuk belajar, bersosialisasi, dan berkembang secara holistik. Oleh karena itu, penting bagi sekolah untuk menciptakan lingkungan yang mendukung perkembangan anak baik dari segi fisik, mental, maupun emosional. Salah satu konsep yang semakin mendapatkan perhatian adalah Sekolah Ramah Anak, yang telah diterapkan dengan baik di SMAN 1 Kencong.

Sekolah Ramah Anak (SRA) adalah sekolah yang memastikan pemenuhan hak-hak anak di lingkungan pendidikan. Ini termasuk hak untuk mendapatkan pendidikan berkualitas, hak untuk dilindungi dari kekerasan, diskriminasi, serta hak untuk didengarkan dan terlibat dalam proses pembelajaran. Konsep ini dilandasi oleh semangat perlindungan dan kesejahteraan anak, serta dikuatkan oleh Undang-Undang Perlindungan Anak No. 35 Tahun 2014.

SMAN 1 Kencong berusaha semaksimal mungkin untuk menerapkan prinsip-prinsip Sekolah Ramah Anak melalui berbagai inisiatif dan program. Berikut beberapa langkah yang telah dilakukan sekolah ini dalam menciptakan lingkungan yang mendukung perkembangan peserta didik:

1. Lingkungan yang Aman dan Nyaman

SMAN 1 Kencong berupaya menciptakan lingkungan fisik yang aman bagi semua siswa. Sekolah memastikan adanya fasilitas yang layak seperti ruang kelas yang nyaman, sanitasi yang memadai, serta area bermain dan beristirahat yang bersih dan aman. Selain itu, sekolah juga dilengkapi dengan kamera CCTV untuk meningkatkan keamanan di lingkungan sekolah.

2. Pencegahan Kekerasan dan Diskriminasi

Salah satu fokus utama dari Sekolah Ramah Anak adalah mencegah segala bentuk kekerasan dan diskriminasi di lingkungan sekolah. SMAN 1 Kencong aktif menyelenggarakan program sosialisasi terkait anti-bullying, serta memiliki mekanisme pengaduan yang terbuka bagi siswa yang mengalami tindakan tidak menyenangkan. Hal ini bertujuan untuk memastikan bahwa setiap siswa merasa aman dan dihargai di lingkungan sekolah.

3. Pendekatan Pembelajaran yang Partisipatif

Di SMAN 1 Kencong, siswa didorong untuk berpartisipasi aktif dalam proses pembelajaran. Guru berperan sebagai fasilitator yang mendukung siswa untuk mengembangkan keterampilan berpikir kritis dan kreatif. Pembelajaran berbasis proyek dan diskusi kelompok sering digunakan agar siswa bisa lebih terlibat secara langsung dalam proses belajar.

4. Kesehatan Fisik dan Mental

Kesehatan fisik dan mental siswa juga menjadi perhatian penting di SMAN 1 Kencong. Sekolah rutin mengadakan pemeriksaan kesehatan berkala dan menyediakan fasilitas UKS (Unit Kesehatan Sekolah) yang memadai. Selain itu, sekolah juga menyediakan layanan konseling bagi siswa yang membutuhkan bantuan dalam mengatasi masalah pribadi atau akademik.

5. Kolaborasi dengan Orang Tua dan Masyarakat

SMAN 1 Kencong memahami bahwa pendidikan adalah tanggung jawab bersama antara sekolah, orang tua, dan masyarakat. Oleh karena itu, sekolah secara rutin mengadakan pertemuan dengan orang tua siswa untuk membahas perkembangan anak, serta melibatkan masyarakat dalam kegiatan-kegiatan sekolah. Dengan demikian, tercipta sinergi yang positif untuk mendukung pendidikan anak secara komprehensif.

6. Pengembangan Ekstrakurikuler

Selain pembelajaran akademik, SMAN 1 Kencong juga menyediakan berbagai kegiatan ekstrakurikuler yang bertujuan untuk mengembangkan bakat dan minat siswa. Mulai dari olahraga, seni, hingga kegiatan kepramukaan, semua kegiatan ini dirancang untuk membentuk karakter siswa yang mandiri, percaya diri, dan bertanggung jawab.

Dengan diterapkannya konsep Sekolah Ramah Anak, SMAN 1 Kencong berhasil menciptakan suasana belajar yang lebih positif. Siswa merasa lebih dihargai, dilindungi, dan didorong untuk berkembang sesuai dengan potensi mereka masing-masing. Dampak dari lingkungan yang aman dan mendukung ini terlihat dari peningkatan prestasi siswa, baik di bidang akademik maupun non-akademik.

Selain itu, hubungan antara siswa, guru, dan orang tua juga menjadi lebih erat. Komunikasi yang baik dan keterlibatan semua pihak dalam proses pendidikan membuat siswa merasa didukung dalam setiap langkah perjalanan belajar mereka.

Sekolah Ramah Anak bukan hanya tentang menyediakan fasilitas fisik yang memadai, tetapi juga menciptakan suasana yang mendukung perkembangan holistik anak. SMAN 1 Kencong telah menjadi contoh yang baik dalam menerapkan konsep ini, dengan menempatkan kebutuhan dan hak-hak siswa sebagai prioritas utama. Melalui kerja sama yang baik antara sekolah, guru, orang tua, dan masyarakat, diharapkan SMAN 1 Kencong dapat terus menjadi sekolah yang tidak hanya mencetak siswa berprestasi, tetapi juga membentuk generasi muda yang peduli dan siap menghadapi tantangan masa depan.

Share:

Membangun Karakter Spiritual Siswa melalui Pembiasaan Sholat Dhuha di SMAN 1 Kencong

SMAN 1 Kencong terus berupaya dalam mengembangkan karakter spiritual para siswanya melalui berbagai kegiatan keagamaan. Salah satu program unggulan yang kini menjadi pembiasaan di sekolah tersebut adalah pelaksanaan sholat dhuha. Program ini diinisiasi oleh Kepala Sekolah, Bapak Muhammad Saiful Bahri, S.Ag., M.PdI, yang dengan visi keagamaannya bertekad untuk menanamkan nilai-nilai religiusitas dalam kehidupan sehari-hari siswa.

Pelaksanaan sholat dhuha ini tidak hanya dilakukan untuk memenuhi kewajiban ibadah, namun juga sebagai sarana membentuk pribadi yang disiplin, bertanggung jawab, dan dekat dengan Tuhan. Dengan dukungan penuh dari seluruh Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK), serta orang tua siswa, program ini telah menjadi bagian tak terpisahkan dari budaya sekolah.

Dalam pelaksanaannya, sholat dhuha dilakukan secara rutin setiap pagi sebelum memulai kegiatan belajar-mengajar. Siswa diarahkan untuk berkumpul di ruang sholat yang telah disediakan sekolah, dan dibimbing oleh para guru Pendidikan Agama Islam, yaitu Bapak Abdul Kafi Munajat, Bapak Shohibul Hasan, Ibu Sri Winarni, dan Ibu Fitrotul Insiyah. Para guru ini memberikan pengarahan tentang pentingnya sholat dhuha sebagai bentuk ibadah sunnah yang sangat dianjurkan dalam Islam, serta manfaatnya bagi kehidupan siswa baik di dunia maupun di akhirat.

Selain itu, peran orang tua dalam mendukung program ini juga sangat penting. Dengan adanya komunikasi yang baik antara pihak sekolah dan orang tua, para siswa semakin termotivasi untuk menjalankan sholat dhuha, tidak hanya di sekolah, namun juga di rumah. Dukungan moral dari orang tua menjadi penguat agar program ini dapat berlangsung secara berkesinambungan.

Bapak Muhammad Saiful Bahri berharap melalui program pembiasaan sholat dhuha ini, siswa SMAN 1 Kencong tidak hanya unggul dalam bidang akademik, tetapi juga memiliki karakter yang kuat dan berakhlak mulia. Secara tersirat beliau ingin membentuk generasi yang tidak hanya cerdas secara intelektual, tetapi juga memiliki kecerdasan spiritual yang kuat. Dengan sholat dhuha, siswa diajarkan untuk memulai hari dengan doa dan ikhtiar, memohon petunjuk serta keberkahan dari Allah SWT.

Program sholat dhuha di SMAN 1 Kencong diharapkan dapat menjadi contoh bagi sekolah-sekolah lain dalam mengintegrasikan nilai-nilai agama ke dalam pendidikan formal. Dengan pembiasaan ini, diharapkan siswa dapat tumbuh menjadi pribadi yang beriman, bertakwa, dan berkarakter unggul dalam menghadapi tantangan masa depan.

Program ini adalah bukti nyata bahwa sinergi antara sekolah, guru, dan orang tua dapat menciptakan lingkungan pendidikan yang religius dan berakhlak mulia.

Share:

Pembentukan Pusat Informasi dan Konseling Remaja (PIK-R) di SMAN 1 Kencong

SMAN 1 Kencong kembali menunjukkan komitmennya terhadap perkembangan dan kesejahteraan siswa dengan membentuk Pusat Informasi dan Konseling Remaja (PIK-R). Pembentukan PIK-R ini dilaksanakan pada bulan Juli 2024 dengan tujuan memberikan wadah bagi siswa untuk mendapatkan informasi dan bimbingan terkait berbagai isu remaja, seperti kesehatan reproduksi, pendidikan, serta masalah sosial dan psikologis.

PIK-R di SMAN 1 Kencong dibentuk di bawah bimbingan Bapak Sunarto Hadi, yang bertugas sebagai pembina utama. Selain itu, penanggung jawab sekaligus penasihat PIK-R ini adalah kepala sekolah, Bapak Muhammad Saiful Bahri, S.Ag., M.Pd.I.. Di bawah arahan beliau berdua, PIK-R diharapkan dapat menjadi sarana penting bagi siswa untuk belajar, berdiskusi, dan mencari solusi atas berbagai permasalahan yang dihadapi oleh remaja.

PIK-R merupakan salah satu program penting dalam mendukung perkembangan mental dan sosial siswa. Beberapa tujuan utama pembentukan PIK-R di SMAN 1 Kencong adalah:

  1. Memberikan akses informasi yang akurat dan mudah dipahami oleh siswa terkait kesehatan reproduksi dan psikologi remaja.
  2. Menyediakan ruang konseling bagi siswa yang membutuhkan bimbingan dalam menghadapi masalah sosial, keluarga, atau akademik.
  3. Meningkatkan kesadaran siswa terhadap pentingnya pendidikan kesehatan dan kesejahteraan pribadi.
  4. Membangun keterampilan siswa dalam berkomunikasi dan berinteraksi sosial yang sehat.
  5. Mendorong partisipasi siswa dalam kegiatan-kegiatan positif yang mendukung pengembangan diri mereka.

Dengan adanya PIK-R, diharapkan para siswa dapat lebih siap dalam menghadapi tantangan kehidupan remaja dan memiliki pemahaman yang lebih baik terkait kesehatan dan pendidikan yang mereka butuhkan.

Bapak Sunarto Hadi selaku pembina menyampaikan, “Kami berharap PIK-R dapat menjadi wadah yang nyaman bagi siswa untuk bertanya dan mendapatkan informasi yang mereka butuhkan, terutama dalam hal kesehatan remaja dan pengembangan diri.”

Sementara itu, kepala sekolah, Bapak Muhammad Saiful Bahri, S.Ag., M.Pd.I., sebagai penanggung jawab menambahkan, “Pembentukan PIK-R ini merupakan bagian dari komitmen sekolah dalam menciptakan lingkungan pendidikan yang mendukung kesejahteraan siswa. Kami ingin siswa di SMAN 1 Kencong tidak hanya unggul dalam bidang akademik, tetapi juga memiliki kemampuan untuk menghadapi tantangan kehidupan dengan baik.”

Dengan adanya PIK-R di SMAN 1 Kencong, sekolah berharap dapat membantu siswa menjadi individu yang lebih kuat, mandiri, dan siap menghadapi tantangan masa depan. PIK-R juga akan melibatkan siswa secara aktif dalam berbagai kegiatan konseling kelompok, seminar, dan pelatihan yang bertujuan meningkatkan pemahaman dan keterampilan mereka dalam menghadapi permasalahan remaja.

Inisiatif ini diharapkan dapat menjadi contoh bagi sekolah lain dalam memberikan perhatian yang lebih kepada kebutuhan siswa di luar aspek akademik, khususnya terkait dengan kesehatan mental dan sosial.

Pembentukan PIK-R SMAN 1 Kencong ini merupakan langkah penting dalam memperkuat layanan konseling bagi remaja, sehingga mereka dapat tumbuh menjadi generasi muda yang sehat, cerdas, dan berkarakter.

Share:

Rayakan Hari Ulang Tahun, SMAN 1 Kencong menjadi inisiator menuju Sekolah Ramah Anak

SMAN 1 Kencong yang kerap dikenal dengan sebutan
“SMAWON” telah berdiri sejak 40 tahun lamanya. Dalam perayaan HUT SMAWON yang ke-40, warga SMAN 1 Kencong telah bekerja sama untuk menampilkan penampilan terbaik mereka pada acara ini. Agenda yang akan dilaksanakan dalam perayaan ini diantaranya ada jalan sehat, bazar, penampilan ekstrakulikuler SMAN 1 Kencong, deklarasi sekolah ramah anak, dan pembagian hadian bagi setiap peserta yang beruntung, baik guru, staf, maupun siswa.
Acara ini diawali dengan jalan sehat bersama sejauh 3,5 km dimulai pukul 07.05 hingga 08.00 WIB. Setelah tiba di halaman sekolah, semua peserta dipersilahkan untuk melepas pnat dengan membeli berbagai macam makanan dan minuman di stand bazar yang disediakan oleh siswa-siswi SMAN 1 Kencong.
Selanjutnya para peserta mencari tempat berteduh untuk menyaksikan hiburan dan pengundian kupon berhadiah. beberapa tampilan menarik diantaranya ada sumbangan lagu dari intan kelas XII, Trimtim band dengan vokalis viola XI-1, lagu lama berjudul "Kerinduan" oleh bapak Nur Hadi, dan Ibu Dwi membawakan lagu "Andaikan Kau Datang". Sebelum memasuki acara seremonial, penampilan dari ekstrakurikuler SMAN 1 Kencong yaitu paskibra dan tim karawitan Laskar Gong Java juga diaksikan oleh penonton.

Memasuki acara inti yaitu seremonial yang disusun dengan beberapa rangkaian acara. Acara seremonial di buka dengan nyanyian lagu kebangsaan Indonesia Raya dan mars SMAWON oleh tim paduan suara SMAN 1 Kencong dan doa oleh bapak Kafi. Acara seremonial terpantau lebih banyak pesertanya dikarenakan tamu undangan yang datang dari luar SMAN 1 Kencong turut menyaksikan acara. Tamu yang diundang pada HUT SMAWON ke-40 ini diantaranya:
1. Ka. Bakorwil V Wilayah Jember;
2. Ka. Cabang Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur Wilayah Jember;
3. Ka Sie SMA Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur Wilayah Jember;
4. Kepala DP3AKB Kab Jember;
5. Kabid. Perlindungan anak DP3AKB Kab. Jember;
6. Muspika Kecamatan Kencong;
7. P3AKB Kecamatan Kencong;
8. Kepala Desa Wonorejo Kencong;
9. Kepala SMAN 1 Kencong;
10. Ketua Komite SMAN 1 Kencong beserta anggota;
11. Bapak Ibu Alumni guru SMAN 1 Kencong;
12. Perwakilan Wali murid SMAN 1 Kencong.




Di tengah-tengah acara formal ini, 3 peserta didik dari ekstrakurikuler tari tradisional yang dibimbing oleh Ibu Effi mempersembahkan tari Kabektyan. Dilanjut dengan pemotongan tumpeng sebagai simbolis perayaan HUT SMAWON. Lagu nasional "Tanah Airku" juga dibawakan oleh ananda Subhan XI-10 sebagai akhir dari acara seremonial tahun ini. Tak hanya itu, satu hal yang menarik, peserta acara ini juga turut berpartisipasi dalam menuliskan tanda tangan mereka sebagai simbol bahwa SMAN 1 Kencong adalah sekolah ramah anak sebagaimana ikrar yang telah dibacakan oleh Bapak Imam di atas panggung sebelumnya.
Hiburan dari berbagai ekstrkulikuler juga tak lupa ditampilkan setelah acara seremonial. Beberapa diantaranya, ada:
1.            Drama “Anna & Elsa” oleh murid SEC;
2.            Ekstrakulikuler dance;
3.            Pencak silat;
4.            Artefak band;
5.            Ekstra teater yang menyungsug tema “Stop Perundungan”.
Di penghujung acara, penonton berjoget bersama dengan iringan musik oleh bintang tamu yaitu Kak Inge. Serta pembagian hadiah utama berupa mesin cuci dan sepeda yang berhasil didapatkan oleh murid kelas XII-2 dan X-4.







Oleh: Keisha Alayna Zahra

Share:

Peringati HUT RI, Perwakilan SMAN 1 Kencong Hadiri Upacara di JSG

Hari ulang tahun Negara Indonesia yang diperingati setiap tanggal 17 Agustus merupakan kegiatan yang pastinya ditunggu-tunggu oleh warga masyarakat pada setiap tahunnya. Seperti yang kita ketahui, pada bulan Agustus kita selalu memeriahkan HUT RI dengan mengikuti berbagai macam acara. Acara yang paling bermakna setiap memperingati hari kemerdekan, salah satunya adalah peringatan upacara bendera.

Tahun 2024 ini, sedikit berbeda dengan tahun sebelumnya. Peringatan upacara di alun-alun Kencong tetap terlaksana, yang berbeda yaitu SMAN 1 Kencong mendapatkan undangan untuk melaksanakan upacara di kabupaten, tepatnya di Jember Sport Garden. Udangan ini ditujukan kepada sekolah-sekolah di Kabupaten Jember dan para ASN serta kader Kabupaten Jember.

SMAN 1 Kencong mengirimkaan 10 siswa putra dan 10 siswi putri yang berasal dari dewan ambalan SMAN 1 Kencong untuk menghadiri upacara tersebut. Pada saat pelaksanaan upacara, para undangan dipersilahkan untuk duduk di tribun. Sebelum dilaksanakannya upacara, tepatnya pada jam 07.30 para peserta upacara disuguhi penampilan marching band dari SMPN 1 Jember dan SMPN 3 Jember.

Upacara dimulai pukul 08.32 dan berjalan lancar. Namun didapat dari beberapa kesaksian, salah satu siswi paskibraka yang bertugas pada saat itu, Selly Wati siswa kelas XI.1 SMAN 1 Kencong, sepatunya terlepas. Hal ini tidak menjadi penghalang bagi Selly untuk melanjutkan pengibaran, Selly tetap konsisten bertugas secara profesional. Selain Selly, paskibraka yang membawa nama baik SMAN 1 Kencong, diantaranya ada Divan Al Sandi XI.6, Ajeng Ramadhani XI.5, Titania Sabrina XI.7, M. Zidni Khoiri XI.9, dan Jihan Qonita XI.4

Tidak berlangsung lama, undangan sudah diperbolehkan meninggalkan tempat pukul 09.30. Sore harinya, upacara penurunan tidak kalah menarik karena lebih banyak lagi penampilan dari pemuda-pemudi Kabupaten Jember. Beberapa diantaranya adalah marching band sebelum penurunan bendera dan pentas seni tari kreasi serta teater setelah penurunan bendera.


Teater yang ditampilkan merupakan gambaran perjuangan tokoh-tokoh pahlawan yang ada di Kabupaten Jember seperti Moch Sroedji, dr. Soebandi, dan Bura dalam menghadapi kekejaman penjajah Belanda. Tak hanya itu, penampilan teater tersebut seperti memberi tahu kita seberapa sadisnya Belanda menjajah Indonesia meskipun saat itu keadaannya Indonesia sudah merdeka. Maka dari itu, kita harus menjaga nama baik Bangsa Indonesia karena perjuangan para pahlawan dalam menghadapi penjajah sangatlah sulit.

Oleh: Keisha Alayna Zahra

Share:

Pengunjung

Kesaktian Pancasila

Kami ada di

Support

3/random/post-list